Senin, 26 Maret 2018

PENULISAN AL-QUR’AN DAN PENGUMPULANYA

0


PENULISAN AL-QUR’AN DAN PENGUMPULANYA

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Penulisan dan pengumpulan Al-Qur’an melewati tiga jenjang.

Tahap Pertama.
Zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada jenjang ini penyandaran pada hafalan lebih banyak daripada penyandaran pada tulisan karena hafalan para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum sangat kuat dan cepat di samping sedikitnya orang yang bisa baca tulis dan sarananya. Oleh karena itu siapa saja dari kalangan mereka yang mendengar satu ayat, dia akan langsung menghafalnya atau menuliskannya dengan sarana seadanya di pelepah kurma, potongan kulit, permukaan batu cadas atau tulang belikat unta. Jumlah para penghapal Al-Qur’an sangat banyak

Dalam kitab Shahih Bukhari [1] dari Anas Ibn Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus tujuh puluh orang yang disebut Al-Qurra’. Mereka dihadang dan dibunuh oleh penduduk dua desa dari suku Bani Sulaim ; Ri’l dan Dzakwan di dekat sumur Ma’unah. Namun di kalangan para sahabat selain mereka masih banyak para penghapal Al-Qur’an, seperti Khulafaur Rasyidin, Abdullah Ibn Mas’ud, Salim bekas budak Abu Hudzaifah, Ubay Ibn Ka’ab, Mu’adz Ibn Jabal, Zaid Ibn Tsabit dan Abu Darda Radhiyallahu ‘anhum.

Tahap Kedua
Pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu tahun dua belas Hijriyah. Penyebabnya adalah : Pada perang Yamamah banyak dari kalangan Al-Qurra’ yang terbunuh, di antaranya Salim bekas budak Abu Hudzaifah ; salah seorang yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengambil pelajaran Al-Qur’an darinya.

Maka Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur’an agar tidak hilang. Dalam kitab Shahih Bukahri [2] disebutkan, bahwa Umar Ibn Khaththab mengemukakan pandangan tersebut kepada Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu setelah selesainya perang Yamamah. Abu Bakar tidak mau melakukannya karena takut dosa, sehingga Umar terus-menerus mengemukakan pandangannya sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan pintu hati Abu Bakar untuk hal itu, dia lalu memanggil Zaid Ibn Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, di samping Abu Bakar bediri Umar, Abu Bakar mengatakan kepada Zaid : “Sesunguhnya engkau adalah seorang yang masih muda dan berakal cemrerlang, kami tidak meragukannmu, engkau dulu pernah menulis wahyu untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sekarang carilah Al-Qur’an dan kumpulkanlah!”, Zaid berkata : “Maka akupun mencari dan mengumpulkan Al-Qur’an dari pelepah kurma, permukaan batu cadas dan dari hafalan orang-orang. Mushaf tersebut berada di tangan Abu Bakar hingga dia wafat, kemudian dipegang oleh Umar hingga wafatnya, dan kemudian di pegang oleh Hafsah Binti Umar Radhiyallahu ‘anhuma. Diriwayatkan oleh Bukhari secara panjang lebar.

Kaum muslimin saat itu seluruhnya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar, mereka menganggap perbuatannya itu sebagai nilai positif dan keutamaan bagi Abu Bakar, sampai Ali Ibn Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu mengatakan : “Orang yang paling besar pahalanya pada mushaf Al-Qur’an adalah Abu Bakar, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi rahmat kepada Abu Bakar karena, dialah orang yang pertama kali mengumpulkan Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tahap Ketiga
Pada zaman Amirul Mukminin Utsman Ibn Affan Radhiyallahu ‘anhu pada tahun dua puluh lima Hijriyah. Sebabnya adalah perbedaan kaum muslimin pada dialek bacaan Al-Qur’an sesuai dengan perbedaan mushaf-mushaf yang berada di tangan para sahabat Radhiyallahu ‘anhum. Hal itu dikhawatirkan akan menjadi fitnah, maka Utsman Radhiyallahu ‘anhu memerintahkan untuk mengumpulkan mushaf-mushaf tersebut menjadi satu mushaf sehingga kaum muslimin tidak berbeda bacaannya kemudian bertengkar pada Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala dan akhirnya berpecah belah.

Dalam kitab Shahih Bukhari [3] disebutkan, bahwasanya Hudzaifah Ibnu Yaman Radhiyallahu ‘anhu datang menghadap Utsman Ibn Affan Radhiyallahu ‘anhu dari perang pembebasan Armenia dan Azerbaijan. Dia khawatir melihat perbedaaan mereka pada dialek bacaan Al-Qur’an, dia katakan : “Wahai Amirul Mukminin, selamtakanlah umat ini sebelum mereka berpecah belah pada Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti perpecahan kaum Yahudi dan Nasrani!” Utsman lalu mengutus seseorang kepada Hafsah Radhiyallahu ‘anhuma : “Kirimkan kepada kami mushaf yang engkau pegang agar kami gantikan mushaf-mushaf yang ada dengannya kemudian akan kami kembalikan kepadamu!”, Hafshah lalu mengirimkan mushaf tersebut.

Kemudian Utsman memerintahkan Zaid Ibn Tsabit, Abdullah Ibn Az-Zubair, Sa’id Ibnul Ash dan Abdurrahman Ibnul Harits Ibn Hisyam Radhiyallahu ‘anhum untuk menuliskannya kembali dan memperbanyaknya. Zaid Ibn Tsabit berasal dari kaum Anshar sementara tiga orang yang lain berasal dari Quraisy. Utsman mengatakan kepada ketiganya : “Jika kalian berbeda bacaan dengan Zaid Ibn Tsabit pada sebagian ayat Al-Qur’an, maka tuliskanlah dengan dialek Quraisy, karena Al-Qur’an diturunkan dengan dialek tersebut!”, merekapun lalu mengerjakannya dan setelah selesai, Utsman mengembalikan mushaf itu kepada Hafshah dan mengirimkan hasil pekerjaan tersebut ke seluruh penjuru negeri Islam serta memerintahkan untuk membakar naskah mushaf Al-Qur’an selainnya.

Utsman Radhiyallahu ‘anhu melakukan hal ini setelah meminta pendapat kepada para sahabat Radhiyalahu ‘anhum yang lain sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud [4] dari Ali Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya dia mengatakan : “Demi Allah, tidaklah seseorang melakukan apa yang dilakukan pada mushaf-mushaf Al-Qur’an selain harus meminta pendapat kami semuanya”, Utsman mengatakan : “Aku berpendapat sebaiknya kita mengumpulkan manusia hanya pada satu Mushaf saja sehingga tidak terjadi perpecahan dan perbedaan”. Kami menjawab : “Alangkah baiknya pendapatmu itu”.

Mush’ab Ibn Sa’ad [5] mengatakan : “Aku melihat orang banyak ketika Utsman membakar mushaf-mushaf yang ada, merekapun keheranan melihatnya”, atau dia katakan : “Tidak ada seorangpun dari mereka yang mengingkarinya, hal itu adalah termasuk nilai positif bagi Amirul Mukminin Utsman Ibn Affan Radhiyallahu ‘anhu yang disepakati oleh kaum muslimin seluruhnya. Hal itu adalah penyempurnaan dari pengumpulan yang dilakukan Khalifah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu.

Perbedaan antara pengumpulan yang dilakukan Utsman dan pengumpulan yang dilakukan Abu Bakar Radhiyallahu anhuma adalah : Tujuan dari pengumpulan Al-Qur’an di zaman Abu Bakar adalah menuliskan dan mengumpulkan keseluruhan ayat-ayat Al-Qur’an dalam satu mushaf agar tidak tercecer dan tidak hilang tanpa membawa kaum muslimin untuk bersatu pada satu mushaf ; hal itu dikarenakan belih terlihat pengaruh dari perbedaan dialek bacaan yang mengharuskannya membawa mereka untuk bersatu pada satu mushaf Al-Qur’an saja.

Sedangkan tujuan dari pengumpulan Al-Qur’an di zaman Utsman Radhiyallahu ‘anhu adalah : Mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an dalam satu mushaf dengan satu dialek bacaan dan membawa kaum muslimin untuk bersatu pada satu mushaf Al-Qur’an karena timbulnya pengaruh yang mengkhawatirkan pada perbedaan dialek bacaan Al-Qur’an.

Hasil yang didapatkan dari pengumpulan ini terlihat dengan timbulnya kemaslahatan yang besar di tengah-tengah kaum muslimin, di antaranya : Persatuan dan kesatuan, kesepakatan bersama dan saling berkasih sayang. Kemudian mudharat yang besarpun bisa dihindari yang di antaranya adalah : Perpecahan umat, perbedaan keyakinan, tersebar luasnya kebencian dan permusuhan.

Mushaf Al-Qur’an tetap seperti itu sampai sekarang dan disepakati oleh seluruh kaum muslimin serta diriwayatkan secara Mutawatir. Dipelajari oleh anak-anak dari orang dewasa, tidak bisa dipermainkan oleh tangan-tangan kotor para perusak dan tidak sampai tersentuh oleh hawa nafsu orang-orang yang menyeleweng.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala Tuhan langit, Tuhan bumi dan Tuhan sekalian alam.

[Disalin dari kitab Ushuulun Fie At-Tafsir edisi Indonesia Belajar Mudah Ilmu Tafsir oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Pustaka As-Sunnah, Penerjemah Farid Qurusy]
________
Footnote
[1]. Diriwayatkan oleh Bukhari, Kitab Al-Jihad, Bab Al-Aunu Bil Madad, hadits nomor 3064
[2]. Diriwayatkan oleh Bukhari, Kitab At-Tafsir, Bab Qauluhu Ta’ala : Laqad jaa’akum Rasuulun Min Anfusikum Aziizun Alaihi Maa Anittum … al-ayat
[3]. Diriwayatkan oleh Bukhari, Kitab Fadhaailul Qur’an, Bab Jam’ul Qur’an, hadits nomor 4978
[4]. Diriwayatkan oleh Al-Khatib dalam Kitabnya Al-Fashl Lil Washl Al-Mudraj, jilid : 2 halaman 954, dalam sanadnya terdapat rawi bernama Muhammad Ibn Abban Al-Ju’fi (Al-Ilal karya Ad-Daruquthni, jilid 3, halaman 229-230), Ibn Ma’in mengatakan : “Dia dha’if (Al-Jarhu wat Ta’dil karya Ar-Razi, jilid 7 halam 200.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Al-Mashaahif halaman 22
[5]. Diriwayatklan oleh Abu Dawud dalam Kitab Al-Mashaahif, Hal. 12


Senin, 12 Februari 2018

0

 Focallure eyeshadow 18 warna 01 Bright Lux


Nama : Focallure Your Favors Eighteen Eyeshadow Palette
Varian : 01 Bright Lux
Produsen : Focallure Cosmetics, China
Netto : @0.5 gr x 18
Harga :Rp.59.500,- (Shoppe seller beautystarting.id)
Palet nya sendiri di kemas dalam kemasan kertas yang keras dengan tutup magnet. Perpaduannya warna antara hitam dengan rose gold membuat palet ini kelihatan gak murahan. Pemilihan font tulisannya juga cukup bagus dan kelihatan modern
Ada keterangan nama-nama setiap warna eyeshadownya. Ada 7 warna shimmer dan sisanya matte,  walaupun di antara warna matte itu ada juga 1 warna yang shimmer tapi lebih halus

Dubai : Warna perpaduan coklat gelap dengan silver dan gliter kebiruan. Pigmentasinya bagus walau hanya 1x swipe
Rubby : Deep red dengan glitter emas & silver, teksturnya buttery dan shimmernya rata
Goldmine : Warna emas yang beneran "emas", maksudnya beneran kuning emas gitu.
Rose Gold : Sesuai namanya, warna pink perpaduan shimmer emas. Warnanya lebih calm daripada rubby.
Salmon : Warna emas dengan shimmer kuning kecoklatan.
Garnet : Pink metalik dengan shimmer halus. Menurutku warna ini paling ringkih karena bolak-balik pecah :-(
Brown Gold : Hampir mirip dengan warna Gold Mine, tapi dengan shimmer kuning kecoklatan.
Wine : Deep red dengan hasil matte tanpa shimmer, pigmentasinya bagus hanya teksturnya kurang buttery
Pink : Matte pink, teksturnya matte hanya pigmentasinya kurang bagus. Berkali-kali di swipe warnanya gak keluar.
Bubble gem : Warna putih dengan hint pink, tekstur dan pigmentasinya mirip Pink
Bisque : Warna putih kecoklatan, lagi-lagi pigmentasinya mirip dengan 2 warna di atas
Moonlight : Satu-satunya eyeshadow dengan shimmer yang sanggaaattt halus, jadi gak terlalu kelihatan. Warnanya sendiri mirip Bisque hanya lebih kepink-an
Carbon : Warna matte hitam sesuai namanya, sayang teksturnya keras dan pigmentasinya kurang
Copper Rose : Warna coklat kekuningan, pigmentasi bagus dan tekturnya juga lebih dibandingkan Carbon
Toffe : Deep red dengan hasil matte, pigmentasi bagus dan warnaya juga bagus di gunakan
Terracota : Warna merah tapi lebih terang, tekstur bagus dan pigmentasinya juga bagus
Indian Red : Warna orange kemerahan, bagus banget di gunakan sebagai warna transisi. Salah satu warna favoritku juga.
Salmon : Ternyata ada 2 nama Salmon dalam 1 palet ini. Bedanya Salmon yang ini warnanya matte  orange pucat. Teksturnya agak kasar dan pigmentasniya kurang.

Semua warna menurut aku pigmentasinya bagus karena tanpa eye primer juga udah keluar warna yang mattenya gampang dibland dan yang paling wawww banget itu warna yang simmer

Dan ini hasil penggunaan Focallure Your Favors Eighteen Eyeshadow Palette

0

Beauty Creations Irresistible

Nama : Beauty Creations Irresistible 
Produsen : Beauty Creations
Netto : 130 gr 
Harga: Rp.119.000 (shopee)
Kemasannya ada amplopnya gitu, baru ada palettenya. Materialnya dari dus tebal dan pake magnet, magnetnya kuat kok gak pernah ngebuka sendiri. Kemasannya cantik, didominasi warna pink dan coklat susu. Bagian depan cuma ada brand dan jenis pallete, di bagian belakang ada keterangan Ingredients dan tetek bengek lainnya. By the way, Beauty Creations ini ngeluarin 2 eyeshadow palette yang bentuknya serupa: Irresistible dan Butterfly.

Metallic Shades:
-True Love warna pink muda, agak creamy dan agak pigmented. Gue butuh berkali-kali pick buat dapetin warnanya. Kadang dijadiin hiliter. Warna ini sama Love Letter kalau ditimpain ke warna lain anehnya susah banget kadang warnanya ilang cuma sisa shimmer, kalau bawahnya pake concealer dulu sih ok banget.
-Til' Midnight coklat dengan shimmer emas (imo, susah jelasinnya) tapi gue suka banget! Warna favorit, creamy abis, pigmented abis.
-Love Letter warna emas, agak creamy dan agak pigmented. Cuma fall outnya lumayan euy. Warna terbaik di shimmer ini menurut gue ya Til' Midnight.

Matte Shades:
-Touch Me, Only Yours, Bare teksturnya powdery, sangat kurang pigmented, pick pake jari lumayan keluar warnanya cuma harus teken banget:( Tapi gue suka baurin di seluruh lid, beberapa kali baru keluar warnanya.
-Naked, Infatuated, Tender Kiss, Smack, Warm Touch, Mix Emotions teksturnya agak powdery, kurang pigmented tapi sekali swatch pake jari langsung keluar warnanya. Khusus Naked kegosok dikit udah ilang warnanya gak berbekas.
-Kiss Me, Yours masih powdery sih tapi agak creamy, teksturenya paling bagus diantara warna matte lainnya dan paling pigmented. Yours paling sering gue pake buat ngisi alis, warna coklatnya pas banget!



ini contoh look menggunakan pallete beauty creations irresistible

Senin, 29 Januari 2018